Review Penggunaan Teknologi Augmented Reality dalam Game

09:10





ARTAR – Artistic Augmented Reality

Nithin. G, dan Reshmi. S. Booshan. 2015. ARTAR – Artistic Augmented Reality. International Conference on Emerging Trends in Engineering, Science and Technology (ICETEST – 2015)

ARTAR menawarkan metode untuk meningkatkan pengalaman dalam melukis ataupun pekerjaan seni dengan menambahkan tingkatan lebih dari persepsi melalui suara, musik, dan animasi. Ketika sebuah karya di-scan dengan aplikasi mobile, beberapa bagian tertentu dari karya tersebut akan dianimasikan dengan musik dan suara. Hal ini dapat membantu pengamat merasa terkagum dengan karya yang ditampilkan. ARTAR bekerja dengan mengenali frame dari bentuk gambar statis, kemudian menggantinya dengan frame animasi. Dan juga, suara dan musik dalam frame animasi juga dimainkan.


MonkeyBridge : Autonomous Agents in Augmented Reality Games

Istvan. Barakonyi, Markus. Weilguny, Thomas. Psik, dan Dieter. Schmalstieg. MonkeyBridge : Autonomous Agents in Augmented Reality Games.

MonkeyBridge adalah game kolaboratif berbasis Augmented Reality (AR) dengan alat otomatis yang dianimasikan seperti benar-benar hidup, karakter virtual yang dianimasikan dan objek fisik yang pintar. Game ini menyajikan seperti aplikasi penunjuk untuk memeriksa seberapa “cerdas” software dan komponen hardware yang mampu meneliti dan bereaksi terhadap suatu event dalam dunia nyata dan virtual yang cukup berguna dalam aplikasi AR.


Using Augmented Reality to Elicit Pretend Play for Children with Autism

Zhen. Bhai, Alan. F. Blackwell, dan George. Coulouris. Using Augmented Reality to Elicit Pretend Play for Children with Autism.

Anak – anak dengan kondisi autism spectrum condition (ASC) membuat mereka kekurangan atau keterbelakangan dalam berpikir. Mereka sering ditemukan kurangnya bermain dalam masa kanak-kanak mereka. Para peneliti percaya bahwa anak-anak tersebut kesulitan dalam mengatur representasi mental dan cara bermain mereka. Para peneliti pun mempresentasikan desain dan evaluasi dari sistem AR yang bertujuan untuk mengangkat kepura-puraan bermain untuk anak-anak dengan ASC. Menghasilkan efek positif dengan meningkatnya kepura-puraan bermain dalam aspek frekuensi, durasi, dan relevansinya dengan sistem AR dibandingkan dengan pengadaan non-computer. Lebih lagi, studi ini mendemontrasikan pendekatan prosedural untuk mengeksplor potensi dari teknologi AR dalam menstimulasi aktifitas koginitif seperti kepura-puraan bermain seperti halnya anak-anak ASC.


Developing an Augmented Reality Racing Game

Ohan. Oda, Levi J. Lister, Sean. White, dan Steven. Feiner. Developing an Augmented Reality Racing Game.

Game racing AR ini mengeksplorasi input device yang nyata menggunakan vision-tracking dan interaksi pemain non-driver. Infrastruktur AR dalam game ini relatif cukup mudah untuk memperluas game non-AR saat ini agar menjadi sebuah game AR yang menggunakan physics engine eksternal dan dukungan networking, serta pengembangan game dengan platform XNA. Dalam game ini, pengemudi menggunakan kacamata AR untuk menampilkan videonya, dan mengendalikan mobil dengan kontroler nyata. Pemain lain dapat berpartisipasi dengan memanipulasi ‘waypoint’ dimana mobil harus melewatinya dan terdapat obstacle dimana mobil dapat bertabrakan dengannya.


Using Augmented Reality to Enhance Aetherpet, a Prototype of a Social Game

Febndy. Kwik, dan Raymond. Bahana. 2015. Using Augmented Reality to Enhance Aetherpet, a Prototype of a Social Game. International Conference on Computer Science and Computational Intelligence (ICCSCI 2015).

Aetherpet adalah game peliharaan virtual yang didesain agar menjadi prototipe dalam implementasi teknologi AR dalam mobile gaming. Aplikasi ini dikembangkan untuk platform android dan library Vuforia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah social game yang tidak hanya dibagikan secara digital, namun juga non-digital dan dalam waktu yang sama menampilkan informasi yang update. Dengan menggunakan teknologi AR dan sistem cloud marker recognition yang memungkinkan akses kreasi marker unik dari setiap player tanpa perlu meng-updatenya setiap saat. User dapat memberi nama pada peliharaan virtualnya dan juga berinteraksi dengan peliharaan virtualnya diantara lain, memberi makan, memberi hadiah pada peliharaan player lain, memanggil peliharaan, dan memungkinkan peliharaan tersebut tumbuh dari waktu ke waktu.



Mobile Serious Game using Augmented Reality for Supporting Children’s Learning about Animals

Mario. Martinez. Zarzuela, Fransisco. J, Diaz. Pernas, Leire. Barroso. Martinez, David. Gonzales. Ortega, Miriam. Anton. Rodriguez. 2013. Mobile Serious Game using Augmented Reality for Supporting Children’s Learning about Animals. International Conference on Virtual and Augmented Reality in Education 2013.

Artikel ini mengenalkan Serious Game terbaru dengan Augmented Reality untuk anak-anak dan orang disabilitas. AR Serious Game dapat dimainkan dalam berbagai mobile device yang menjalankan Android atau iOS. Game ini tidak membutuhkan hardware tambahan, hanya sebuah smartphone atau tablet dan juga marker yang telah dicetak. Aplikasi ini menawarkan pembelajaran baru tentang perbedaan jenis dari binatang – binatang yang hidup dalam kebun binatang. Pengguna dapat berinteraksi dengan elemen 3D dan scene yang ada dalam game melalui touch screen dari smartphone. Game ini juga dapat diatur tingkat kesulitan pertanyaannya bergantung pada pengetahuan apa yang ingin didapatkan player.


Towards Location-based Augmented Reality Games

Joao. Jacob, Hugo. da. Silva, Antonio. Coelho, Rui. Rodrigues. 2012. Towards Location-based Augmented Reality Games. Virtual Worlds for Serious Applications (VS-Games’12).

Game yang berbasis lokasi sekarang telah menjadi populer berkat pertumbuhan teknologi mobile device. Paper ini menunjukkan sebuah framework untuk pengembangan game augmented reality berbasis lokasi dan wARms, sebuah prototipe mobile game AR berbasis lokasi yang menggunakan posisi nyata dari pemain dan orientasinya dalam melawan player lainnya. Game ini telah dicoba kepada beberapa pemain dengan feedback yang sangat baik. Hasil ini menunjukkan feedback yang bermanfaat untuk framework yang dapat membantu menemukan kecocokan framework untuk tipe game seperti ini. Kekurangan dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara real-time dalam game, dikarenakan keterbatasan framework.


Outdoor Augmented Reality Gaming on Five Dollars a Day

Benjamin. Avery, Bruce. H. Thomas, Joe. Velikovsky, Wayne. Piekarski. 2005. Outdoor Augmented Reality Gaming on Five Dollars a Day.

Dalam paper ini menjelaskan sekumpulkan metode dan detail implementasi dalam membuat game berbasis augmented reality yang dapat dimainkan secara outdoor di hardware murah konsumen. Dengan mendesain game ini agar game ini dipusatkan di sekitar lokasi daripada pergerakan terus-menerus, game tersebut akan update secara akurat selama pemain mengeksplorasi lingkungan sekitar. Game ini juga akan menggunakan objek melayang, bukan objek yang hanya diam di atas tanah. Daripada menggunakan nilai dan data GPS, dengan mengunci lokasi player ke dalam grid dan menggunakan teknik histeresis, game dengan lokasi spesifik dapat secar mudah diimplementasikan.



UIAR Common Sense : An Augmented Reality Framework for Creating Games to Collect Common Sense from Users

Svetoslav. Dankov, Rafal. Rzepka, dan Kenji. Araki. 2011. UIAR Common Sense : An Augmented Reality Framework for Creating Games to Collect Common Sense from Users. Pacific Association for Computational Linguistics (PACLING 2011).

Dalam paper ini dijelaskan bahwa para peneliti sedang berusaha untuk menunjukkan kebutuhan dalam memperkaya pengetahuan tekstual dengan interaksi yang didapatkan dari pengetahuan tersebut. Para peneliti berusaha untuk mengembangkan versi prototipe dari framework UIAR (User Interface through AR) sebagai project open source. Mereka melakukan evaluasi kepada percobaan beberapa game mobile dengan menggunakan smartphone HTC yang menjalankan OS Android 2.3. Mereka juga merencanakan untuk berkolaborasi dengan versi Jepang dari database Open Mind Common Sense. Mereka juga ingin mengimplementasikan metode tambahan untuk interaksi user-object. Untuk meningkatkan kegunaan keseluruhan dari sistem, para peneliti ingin menerapkan deteksi marker-less fingertip untuk ke depannya.


Augmented Reality Games : A Review

Chek. Tien. Tan, dan Donny. Soh. 2010. Augmented Reality Games : A Review.

Paper ini menunjukkan ulasan dari game Augmented Reality yang menggunakan berbagai macam teknologi. Grafik tren menunjukkan bahwa game AR modern banyak menggunakan peralatan hardware yang murah dan mudah diakses. Grafik tersebut juga menunjukkan banyak jalan dimana penelitian dan pengembangan komersial yang kurang. Peneliti dan perusahaan game dapat menggunakan review dari paper ini untuk lebih memfokuskan mereka dalam pembuatan game AR. Paper ini juga menunjukkan proses berkelanjutan dari analisa game AR dalam dua belah pihak, yaitu peneliti dan perusahaan game, sehingga para praktisi dapat menjadi lebih baik dengan melihat keadaan konsumen setiap saat.


Kesimpulan

Augmented Reality dapat digunakan dalam berbagai hal dama kehidupan sehari-hari kita, dan dalam banyak cara. Kombinasi antara informasi virtual dan fisik yang seakan benar-benar nyata, sehingga dapat memberi kita banyak manfaat dalam membuat dunia menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Unusual experience.



You Might Also Like

1 comments

  1. Tinting Ironing and Stainless Steel Plated Batteries
    Tinting titanium engine block ironing and stainless steel plastic babyliss pro nano titanium straightener Plated Batteries is a great application for ironing, silicone dab rig with titanium nail plastic, metal barber pole, or decorative steel. It has micro touch hair trimmer a thin titanium 3d printing handle and a

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images